Sudah lama kedua band ini berteman secara personal. Hal itu dapat dilihat juga saat Bullet For My Valentine melakukan konser atau manggung, sang vocalis sering memakai kaos Vengeance Univercity, brand fashion milik Zacky. Mereka saling menganal satu dengan yang lainya, tetapi untuk masalah musik mereka mempunyai cirikhas sendiri. Bullet For My Valentine (disingkat jadi BFMV, B4MV, atau Bullet) adalah grup musik heavy metal yang berasal dari Bridgend, Wales. Grup ini dibentuk pada tahun 1998 oleh 5 mahasiswa di sebuah studio musik di kampus mereka, Brigend College. Nama awal band mereka adalah Jeff Killed John. Mereka mengawali karir di dunia musik dengan memainkan musik Nirvana dan Metallica, kemudian pada sekitar tahun 2002 merilis singel You/Play With Me. Mereka mendapat dukungan dari Greg Haver, seorang produser perusahaan rekaman.
Anggota : Matt Tuck Michael Paget Jason James Michael Tomas
Dalam pembuatan album baru yang rencananya akan dirilis tahun depan, Avenged sevenfold sangat bersemangat dan menjamin hasilnya akan memuaskan para penggemar mereka karena dikerjakan dengan sungguh – sungguh dan matang. Seperti yang dikatakan Zacky Vengeance dalam pernyataannya tentang album baru yang sedang mereka kerjakan.
It has been awhile since we have shed light on our current doings. Well here is a long awaited update into the world of A7X..
We came off of the road amidst one of the most turbulent times in history. Everything going on around us was overwhelming, frightening, frustrating and confusing. I must confess that it was also very exciting to me. I’m sure you can share my sentiment. We have been focused on only one thing, writing and preparing to record what to me is our most personal and epic Avenged Sevenfold album. The reason is the fact that everything happening around us in the entire world might be a once in a life time source of inspiration and direction. We have been harnessing every aspect of what makes A7X truly unrelenting and building off of that. I don’t think we sleep too much anymore because of the excitement we feel while writing this album. Only a world spinning out of control could inspire the music and vision we have now. Once again it is fucking exciting. We will continue finalizing our songs until we feel every note does both You as well as Us justice. We are also in the final stages of solidifying our production team, studios and engineers so that the second the axe falls and the album is written we will spend day and night in the studio until it is complete. This album will definitely take you on a very dark journey… Sincerely Zacky Vengeance
Dalam pernyataannya itu Zacky mengungkapkan bahwa pengerjaan album ini mereka sangat bersemangat dan fokus untuk membuat album ini maksimal. Dia menjamin kalau semua fans A7X tidak akan kecewa dengan album yang mereka kerjakan tersebut.
Avenged Sevenfold, wewewewew..... yup band dengan logo tengkorak bersayap kelelawar ini sudah memutuskan untuk menghentikan tour konser mereka setelah yang terakhir kali di acara Sonisphere Festival yang berlangsung di Eropa Juni - Agustus 2009. Alasanya...?!?
Pastinya nih, A7X sebutan dari Avenged Sevenfold akan menyelesaikan project album baru mereka yang diperkirakan akan rilis tahun 2010 awal. Nha, sedikit aja nih aku punya bocoran.
Lagu-lagu yang mereka buat hampir sama genre nya dengan album self title mereka tahun 2007. Mereka mengusung tema lebih alternative dan ada soft rock nya juga, namun aliran asli A7X metal core yang sangat kental pada album Sunding of The Seventh Trumpet dan Waking The Fallen masih ada. Jadi emang nih Avenged Sevenfold genrenya crossover.
Dari data yang saya peroleh peroleh, mereka menamai album baru nya ***** belum ada info, masih onward. Tetapi, lagu yang sebentar lagi mau di publish judulnya Unwind The Chainsaw. Udah nyoba cari di youtube, my space atau udah download lagunya?
Dari youtube nih
Kalau mengira nih video adalah lagu Unwind The Chainsaw dari Avenged Sevenfold. Salah besar, ketipu sama yang upload video.... dasar tuh manusia gila, udah bohongin banyak orang. Asal kalian tahu aja, itu lagu dari Finger Eleven. Beda banget kan sama suara nya Matt Shadows. Meskipun suara melody gitarnya mirip sama Schecter Synyster Gates Syn Custom guitar tapi tuh emang bukan. What the ****!!!???
Lagu baru Avenged Sevenfold Unwind The Chainsaw aja masih dirahasiakan sama Barner Bross. Banyak sumber yang memprediksikan kalau lagu tersebut beraliran / genre soft-alternative, dengan alasan sebagai teknik marketing seperti kesuksesan album Avenged Sevenfold Self Title 2007 lalu. Yang terbukti bisa menarik simpati banyak fans baru dengan mengeluarkan lagu 'Dear God', bener ga?
Namu berita update terbaru dalam situs nya M. Shadows, ia berkata... intinya mereka tidak bakalan mengecewakan para fans avenged sevenfold. Setelah sekitar 20 bulan melintang konser tiada henti di berbagai negara ( termasuk konser di Indonesia ) mereka akan membuat kejutan, dari pada bingung baca tulisan saya yang berantakan ga aturan kayak gini mending baca aja kutipan asli dan sang vokalis A7X, Matthew Evan Sanders nama lengkap / asli M. Shadows :
Hello everyone - I realize that with the last record we stayed away from personally updating you guys with loads of information about how we were doing and about how the tours were going. We stayed away from doing too many interviews, radio and T.V. spots, trying not to overexpose ourselves. Not seeing ourselves everywhere and hearing about stupid shit we've said has generally made us happier people, much unlike the "City of Evil" record cycle. But I feel in doing so we have stopped communicating with the people that truly care about this band, the fans. So I'm gonna try to make these updates a little more frequently.
First I wanna say we had a great time touring this record. From the first tour in clubs, to headlining "Taste of Chaos", to going out with Iron Maiden in Europe, to finishing it up with Buckcherry, Papa Roach, Burn Halo, Shinedown, Saving Abel and Rev Theory. We've made some great new friends and just had a great time playing to you guys every night. Rock on the Range and opening for Metallica in Mexico City were just added bonuses. We are gonna start rehearsing here in a couple days to get ready for Sonisphere over in the U.K and Ireland. We are looking forward to that.
We have been relaxing after almost 20 months of straight touring, but we have also been throwing around a lot of ideas for the new album. I think after we get back from the U.K. we will be able to fully get into this writing process. I'd hate to say more and start speculation and rumors this early in the process so thats all I'll say about the album. Time flies and you'll have a new record on your ipod before you know it, so be patient.
Since we've been home I've been working on a song with Slash for his solo album. It's a killer track and he plays some of the most technical stuff I've ever heard from him. But since it's his record and not mine, more updates will have to come from him. "Waking the Fallen" went gold today and though we don't talk about record sales much, this feels like a huge accomplishment. That record sold 3,000 copies the first week and is now well over 500,000 copies. In a day when music is virtually free, its a huge testament to the fans we have and the dedication they have given us for 10 years. Thanks guys and girls, we look forward to 10 more!
-Shadows
Gimana? udah mudeng kan? apa malah bingung? bahasa inggris tuh...
Ya udah... dari pada bingung, mending nunggu aja. Tunggu aja ya apa kejutan dari mereka.....Okey!
Setelah minggu lalu menandatangai kontrak dengan pihak management grup band beraliran heavy metal, TRIVIUM, kini kembali JAVA Musikindo merencanakan untuk mengadakan konser artis mancanegara lain. BOYS LIKE GIRLS, grup band dengan aliran musik yang sangat berbeda dengan TRIVIUM, juga telah menandatangani kontrak dengan pihak JAVA Musikindo. Konser BOYS LIKE GIRLS Insya Allah akan diselenggarakan pada awal tahun 2010 mendatang, tepatnya hari Senin tanggal 25 Januari 2010, jam 8 malam bertempat di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Dengan empat personilnya, Martin Johnson (vocal, guitarist), Bryan Donahue (bassist), John Keefe (drummer) dan Paul DiGiovani (guitarist), BOYS LIKE GIRLS memilih emo-pop sebagai genre musik mereka. Grup band asal Amerika ini telah menghasilkan dua buah album, yaitu Boys Like Gilrs yang dirilis pada tahun 2006 dan Love Drunk di tahun 2009 ini. Lagu BOYS LIKE GIRLS yang berjudul Love Drunk menjadi hits di beberapa radio dan juga MTV. Love Drunk mampu membuat para penggemarnya semakin menunggu kedatangan empat cowok ini.
JAVA Musikindo juga telah merencanakan penjualan tiket presale untuk konser BOYS LIKE GIRLS ini. Presale tiket akan dimulai pada hari Rabu tanggal 28 Oktober 2009 sampai hari Jum’at tanggal 6 November 2009 dengan harga Tribune : Rp.245.000,- dan Festival Rp.295.000,- . Sedangkan untuk harga normal, JAVA Musikindo mematok harga Tribune Rp.300.000,- dan Festival Rp.350.000,-
Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi kantor JAVA Musikindo, gedung Plaza Mutiara lantai 2 suite 201, Jl. Lingkar Mega Kuningan Kav. E1-2, Kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Telp : (021) 579 88 623–5.
Angela Gossow, Michael Amott, Christopher Amott, Sharlee D’Angelo, dan Daniel Erlandsson. Mungkin nama-nama tersebut masih agak terdengar asing di kuping orang awam. Tetapi jika kita menyebut “ARCH ENEMY” pasti semua orang kenal dengan keganasan sekelompok monster yang berasal dari daratan Halmstad, Swedia ini.
Band melodic death metal Swedia ini unjuk gigi untuk pertama kali nya di depan seluruh penggemarnya di Jakarta pada tanggal 28 Oktober kemarin, yang merupakan bagian dari Asia tour 2009 mereka sekaligus untuk mempromosikan album greatest hits terbaru mereka “The Root of All Evil”. Pada show di Jakarta yang di promotori oleh SOLUCITES ini , Arch Enemy tidak sendirian untuk membantai kuping–kuping metalheads Jakarta, mereka ditemani juga oleh band technical death metal asal Australia yaitu Psycoptic, dan band black metal pendatang baru Ibukota, Melody Maker.
Sekitar pukul 8 malam, di dalam Stadion Tennis Indoor Jakarta, para metalheads telah berkumpul untuk menyaksikan aksi band pembuka Melody Maker. Walaupun band ini masih terbilang baru, mereka tidak bisa dianggap remeh. Dengan setelan gaya bernuansa a la Cradle Of Filth dan Dimmu Borgir, mereka membakar Tennis Indoor dengan hits–hits andalan mereka seperti: Mannequine of a Beauty Queen, Suicide After Promnite Massacre, dll. Lalu mereka menutup aksi nya dengan membawakan 1 lagu Dimmu Borgir yang berjudul “Progenies of the Great Apocalypse” para penonton sudah tidak tahan untuk melakukan headbang dan beraksi di area mosh-pit.
Psycroptic
Tidak diberi jeda untuk beristirahat, sekitar pukul setengah 9 malam, giliran band dari negeri kangguru inilah yang tampil untuk menunjukkan kebolehan nya di depan para metalheads ibu kota ini. Aksi mereka dibuka oleh lagu “A Calculated Effort” lalu dilanjutkan dengan lagu–lagu andalan mereka seperti: Ob(Servant), Horde in Devolution, dan tembang–tembang lama seperti The Isle of Disenchantment, dan The Sword of Uncreation. Jason Peppiat sang vokalis, seperti tak segan–segan dalam menujukkan kebolehan nya sebagai vocalist, lalu Dave Haley di belakang drum-kit nya layaknya seperti monster yang mengamuk–ngamuk, Joe dan Cam juga tidak kalah hebat dalam menunjukkan kebolehan nya dalam memainkan Gitar dan Bass mereka, tenang tetapi mematikan. Aksi mereka ditutup oleh hits single dari album terbaru mereka yang berjudul "Initiate".
Kurang lebih sekitar pukul setengah 10 malam, tanda–tanda kehadiran Arch Enemy semakin dekat. Penonton mulai meneriakan koor "Arch Enemy..Arch Enemy.." memanggil monster idola mereka ini. Tak lama kemudian intro dari lagu “Blood on Your Hands” terdengar, lalu disambut oleh kehadiran 5 personil band ini. Para penonton pun tak tinggal diam untuk langsung ber-headbang-ing ria, moshing pun tidak tertahankan. Lalu dilanjut oleh lagu Ravenous, penonton mulai chaos dan mengganas. Lalu dilanjut oleh lagu–lagu seperti: Taking Back My Soul, The Immortal, permainan mereka berlima benar membabi buta kuping para metalheads Ibukota.
Lagu demi lagu di hajar habis–habisan, seperti lagu Dead Eyes See No Future, My Apocalypse, dan Diva Satanica mereka bawakan dengan sound dan penampilan yang boleh saya katakan menuju sempurna. Setelah beberapa lagu, personil Arch Enemy pun meninggalkan Daniel sendirian untuk melakukan solo drum yang sangat–sangat brutal tapi rapih. Setelah selesai sesi solo drum, permainan pun dilanjut oleh dibawakan lagu andalan lain nya, seperti: I Will Live Again, Bury Me An Angel, dan Pilgrim. Setelah memainkan beberapa lagu, Christopher Ammot melakukan solo gitar, yang disambung oleh Michael Ammot, sungguh permainan yang indah.
Setelah menyuguhkan penonton dengan solo gitar, mereka lanjut dengan lagu “Dead Bury Their Dead” yang dilanjutkan dengan lagu terakhir “We Will Rise”. Setelah selesai lagu tersebut, teriakan "We Want More.." pun menghiasi Tennis Indoor. Akhirnya Arch Enemy muncul lagi dengan membawakan lagu instrumental “Snowbound” lalu dilanjut oleh lagu yang dinanti–nanti oleh para penonton, yaitu “Nemesis” yeahhhhh! Aksi mereka pun ditutup oleh”Fields Of Desolation”. Arch Enemy sukses menghancurkan Jakarta dengan membabi buta para penonton di Tennis Indoor malam itu. Penantian lama ini akhirnya bisa membawa kepuasan tersendiri bagi yang hadir pada malam itu. We Keep Metal Alive!
Kisaran tahun 2004, muncul masa post-punk-revival juga dance-punk. Di mana band-band yang mengusung aliran punk dengan beat yang senantiasa mengajak kita untuk bergerak menuju ke tengah lantai dansa di sebuah klub ketika menyaksikan band tersebut, pada tahun tersebut kerap kali terjadi. Band seperti The Bravery, The Killers, Bloc Party adalah beberapa dari banyak nama yang mewakili jaman tersebut. Namun selain mereka, band asal Glasgow, Scotlandia, Franz Ferdinand yang di pawangi oleh Alex Kapranos (Lead vocal and guitar), Bob Hardy (Bass), Nick Mc Carthy (rhythm guitar and keyboard) dan Paul Thompson (Drum) berhasil menyihir seantero UK dengan lagu-lagu yang bisa di bilang ber-lyrics catchy serta easy listening, serta campuran genre indie-rock dan di sedikit dibumbui disco-punk membuat Franz Ferdinand menjadi idola baru bagi para penggemar music di seluruh dunia.
Debut dan single pertama mereka, “Take Me Out” dari album Franz Ferdinand yang di rilis sekitar awal tahun 2004 berhasil meraih posisi ke-3 di UK charts dan albumnya memenangkan penghargaan pada ajang Mercury Music Prize di tahun yang sama. Kemudian di tahun berikutnya album ke-2 yang berjudul “You Could Have It So Much Better” pun mereka rilis. Single dengan lirik yang catchy berjudul “Do You Want To” yang pada saat itu sangat akrab sekali di telinga para pendengar dan kerap kali di putar di radio-radio Ibu Kota berhasil meraih posisi ke-4 di UK Singles Chart.
Lama tak terdengar lagi bukan berarti mereka tidak eksis dan aktif lagi dalam dunia permusikkan, itu terbukti pada awal tahun 2009 mereka merilis lagi album ketiga mereka yang berjudul “Tonight : Franz Ferdinand”. Tampaknya album ini menjadi titik kebangkitan kembali Franz Ferdinand setelah lama mereka tidak terdengar.
Kesempatan emas inilah yang dimanfaatkan Urbanite bekerjasama dengan Embassy melirik dan memboyong Franz Ferdinand ke tanah air untuk bermain di acara tahunan mereka yang bertajuk Playground Festival 2009 yang di selenggarakan tanggal 14 November 2009 di Pantai Carnaval Ancol (for more info : http://www.embassyplayground.com) Segera catat tanggal dan beli tiketnya sekarang juga!
Menjadi satu-satu nya artis luar negeri yang mendapat label acara Special Show dari pagelaran Java Soulnation Festival dari Java Festival Production membuat duo band asal tanah Britania ini menjadi yang ditunggu di hari pertama perhelatan festival ini.
Kendati agak terlambat sekitar 45 menit dari jadwal yang ditetapkan oleh panitia, tidak membuat para penonton menjadi surut, kurang lebih 6000 pasang mata memadati Istora Senayan. Kurang lebih sekitar pukul 21.45 MC memasuki stage dan mulai membakar jiwa nasionalisme kita dengan mengajak para audience berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya, sungguh benar-benar pemandangan yang luar biasa.
Tak beberapa lama, Jules yang mengenakan setelan kaos putih dan celana jeans masuk dan langsung memainkan keyboard yang di susul dengan jeritan para penonton, ya! Lagu We Walk menjadi lagu pembuka konser The Ting Tings malam itu, dan tak beberapa lama kemudian sang vokalis Katie White masuk dan mulai mengalunkan lagu tersebut. Sukses menyihir ribuan mata disana, tanpa basa basi mereka langsung membawakan lagu kedua yang sekaligus merupakan salah satu single dari album mereka “We started nothing” yang berjudul Great DJ
Pada penampilan mereka malam itu Jules benar-benar menunjukkan diri sebagai salah satu musisi multi-talented dan multi instrumentalis, dari awal pertunjukkan dia sudah membuktikan bagaimana kepiawaiannya bermain drum sambil bermain gitar. Suara sang vokalis Katie White juga terdengar apik, bagaimana dia bisa membawakan lagu Fruit Machine, Keep Your Head, Traffic Light, Be the One, We Started Nothing, Shut Up and Let Me Go, Impacilla Carpisung dan That’s not my Name di nada-nada tinggi. Yang menarik adalah ketika di tengah-tengah pertunjukkan Katie mengambil secarik kertas yang berisi tulisan berbahasa Indonesia dan membacakannya kepada penonton dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata.
Total satu album yang bertajuk “We started Nothing” dimainkan oleh mereka, dengan lagu penutup That’s Not My Name. Konser Jumat malam (30/10) ini bisa di bilang sangat memuaskan dahaga para pecinta konser di tanah air.
Maraknya panggung musik dunia, dan tingginya demand dari masyarakat di tanah air untuk melihat pertunjukkan langsung dari musisi – musisi favorit dunia telah memunculkan promotor – promotor musik bertaraf internasional di Indonesia dan salah satunya adalah W Productions.
Dengan mengusung slogan “whoever, whatever, whenever dan wherever”, W Productions memberikan komitmen penuh untuk memuaskan penikmat musik Barat dan Asia di Indonesia. Usia yang tergolong muda di bisnis event di tanah air tidak mengurangi kemampuan dari W Productions untuk memberikan inovasi - inovasi terbaru dengan mengedepankan teknologi paling akhir di bidang panggung dan juga lighting. With no boundaries, W productions memberikan nuansa segar di bisnis musik dan entertainment di Indonesia.
Kemampuan W Productions untuk memberikan performa terbaiknya telah dibuktikan dengan sukesnya beberapa event music yang digelar dan juga di organized oleh W Productions. Pada tanggal 1 Agustus 2008, konser girlband papan atas Taiwan, S.H.E. digelar di SANDS Executive Club untuk merayakan 3rd Anniversary of Sands dan event ini di organized oleh W Productions. David Tao yang terkenal sebagai God Father of RnB di Taiwan juga berhasil digaet oleh W Productions untuk menggelar konser tunggal nya di Jakarta pada tanggal 25 October 2008.
Untuk lebih memantapkan posisinya di bidang music event di Indonesia, Pada tanggal 3 Desember 2009 mendatang, W Productions, bekerjasama langsung dengan JTune Entertainment akan menggelar Konser dari Raja Musik RnB Korea, Rain, di JITEC Mangga Dua, Jakarta. Rain yang sempat tercatat sebagai "100 Most Influential People Who Shape Our World” di majalah TIME tahun 2006, dan masuk ke dalam list "Most Beautiful People" versi majalah PEOPLE tahun 2007, rencananya akan menghibur para penggemarnya selama 2,5 jam. Konser Rain kali ini akan menjadi konser Artis Korea kedua di Indonesia, dan juga akan menjadi Negara ke-4 setelah Seoul, Jepang dan Hongkong, untuk rangkaian Rain Asia Tour kali ini. Indonesia adalah satu – satunya Negara di Asia Tenggara yang terpilih oleh Rain untuk mengadakan konsernya. Rain yang pernah tampil di Madison Square Garden, New York, sudah berjanji akan memberikan performance terbaiknya untuk para penggemar di Indonesia. W Productions optimis bahwa konser Rain kali ini pun akan menuai sukses dan akan semakin memantapkan langkahnya di bisnis pertunjukkan di Indonesia.
Tahun 2010 tampaknya akan menjadi tahun yang luar biasa bagi JAVA Musikindo. Tidak cukup dengan mengundang Boys Like Girls, Saosin, Trivium dan Placebo, JAVA Musikindo juga mengundang band metal dari tanah Britania, Bring Me The Horizon. Yap, band yang terkenal oleh kebrutalan musiknya, dan juga ketampanan personilnya, rencananya akan mengguncang Jakarta pada 30 May 2010 di Tennis Indoor Senayan.
Bring Me The Horizon didirikan pada tahun 2004 dari sisa-sisa band lokal di daerah mereka tinggal, Sheffield, Inggris. Band yang digawangi oleh Oliver Sykes (Vokal), Lee Malia (Gitar), Matt Kean (Bass) Matt Nicholls (Drum) dan Jona Weinhofen (Gitar) ini telah melanglang buana di berbagai festival bergengsi di dunia, seperti Download Festival, Reading-Leeds Festival, Warped Tour, Groezrock, dan lain-lain. Dengan berbekal 1 EP dan 2 album serta pengalaman yang bisa dibilang luar biasa inilah (mengingat mayoritas personilnya masih berumur 20-an) Bring Me The Horizon bisa memiliki legiun fans di seantero dunia, termasuk Indonesia. Hits mereka, seperti ‘Pray For Plagues’, ‘For Stevie Wonders Eyes Only’, ‘The Comedown’, ‘Chelsea Smile’ dan yang terbaru ‘The Sadness Will Never End’ dijamin akan membuat anda ingin bergoyang, headbanging dan bahkan moshing mengikuti beat-beat yg dimainkan.
Jadi, bersiaplah menabung untuk membeli tiket Bring Me The Horizon yang dipersembahkan oleh JAVA Musikindo . Detail harga menyusul secepatnya. Untuk info lebih lanjut, terus pantau JakartaConcerts.com!
MTV Indonesia adalah sebuah cabang Indonesia stasiun televisi musik MTV. Pertama kali ditayangkan sebagai bagian dari acara-acara di ANTV pada sejak tanggal 1 Januari1993 pembagian MTV berasal dari negara Amerika Serikat-Kanada proyektorat MTV Asia juga MTV Asia Tenggara berasal dari Indonesia dan Singapura dalam Indonesia saluran adalah ; MTV Indonesia, MTV Indonesia kemudian pindah siaran ke Global TV pada tanggal 1 Januari2002 dan mengudara selama 24 jam. Setelah Global TV memulai siaran penuh dengan acara-acara sendiri pada tahun akhir 1 Januari2005, MTV Indonesia ditayangkan selama 12 jam di stasiun televisi tersebut. Dan setelah Global TV makin menambah acara-acara baru, mulai akhir 24 Agustus2006, jam tayang MTV Indonesia makin berkurang.
Sejak pada tanggal 31 Mei2007, Global TV berencana untuk membenahi MTV Indonesia dengan memproduksi program-program MTV Indonesia lewat in-house production Global TV. Sejak saat itu, beberapa program MTV Indonesia yang dulunya merupakan program taping kini berubah format menjadi siaran langsung dari studio Global TV. Program-program yang kini hadir dalam format live antara lain MTV Salam Dangdut dan MTV Global Room. Sementara itu, acara-acara besar seperti grand final MTV VJ Hunt yang dulunya selalu disiarkan dua minggu setelah acara digelar, kini dapat disiarkan secara langsung oleh Global TV.
Radio dan majalah
101.4 MTV Sky adalah versi siaran radio untuk MTV Indonesia, pertama kali mengudara pada tanggal 6 Juli2000, tetapi pada pertengahan 2005, MRA Media memutuskan untuk melepaskan waralaba MTV dan mengudara dengan nama TRAX FM dengan menggunakan gelombang yang sama.
MTV Trax (Majalah) adalah versi cetak dari MTV. Berupa majalah hiburan yang membahas mengenai musik, film, dan gaya hidup. MTV Trax Indonesia merupakan pelopor majalah MTV di Asia, karena setelah kemunculan pertama majalah ini, Thailand pun menyusul mencetak MTV Trax edisi Thailand dan Singapura dengan tabloid MTV Ink. Namun, nasib MTV Trax pun sama dengan MTV Sky yang melepaskan waralaba MTV dan berubah nama menjadi Trax Magazine.