MARDUK UNJUK TARING DI BULUNGAN

Konser Marduk di Bulungan Outdor, Jakarta, 12 desember 2010 merupakan akhir dari petualangan marduk dalam rangka Asian Black Death Redemption tour di bumi pertiwi ini. Sebelum unjuk taring di Ibu Kota, band asal Swedia ini sebelumnya telah menteror beberapa tempat di Indonesia seperti Bali, Surabaya, Semarang. Konser yang diadakan ditempat yang sama dengan konser Dying Fetus beberapa waktu silam yang juga di organisir oleh Pentia Quantum. Distorsi mulai dikumandangkan dari sore hari yang didahului dengan rentetan opening act mulai dari Soul Sick, Eternal Madness, Draconis Infernum (Singapore), Trauma, Hellgods. Sound dari semua opening act bisa dikatakan tidak ada yang mendekati maksimal, entah kendala apa yang mereka hadapi diatas panggung. Faktor sound yang kurang maksimal dari semua band pembuka tadi merupakan nilai minus dari acara ini dan cukup mengganggu mood untuk menonton acara ini. Sambil berharap–harap cemas akan sound, akhirnya Marduk benar–benar unjuk taring sekitar jam 8 malam. Mereka langsung menggeber dengan lagu–lagu bertempo tinggi dengan sound yang bagus walaupun belum bisa dikatakan “wah”. Band asal Swedia yang telah 2 dekade malang melintang di jagat musik metal ini memang mempunyai stamina diatas rata–rata. Drummer mereka Lars Broddesson yang mendapat mandat meng-abuse perangkat drum sejak 2006 ini secara konstan tampak dengan mudah melakukan Hyperblast/grinding yang diselingi dengan roffle yang powerfull. Morgan "Evil" Steinmeyer Håkansson, gitaris, sebagai pendiri dan satu–satunya personil asli yang tersisa juga tampak bengis memainkan riff crossing khas Black Metal. Selama satu jam lebih keempat ksatria black metal dengan citra satanis menyuguhkan belasan hymne dengan lirik yang pastinya berasaskan kebencian baik itu lagu dari album terdahulu sampai album terakhir mereka Wormwood yang dirilis via Reagan Records. Tuntas kata Marduk telah berhasil mengkontaminasi sekitar 1000 pasang kuping metal head dengan musik Black Metal tempo tinggi.