01/03/11

STAMINA MAKSIMAL DEFTONES PUKAU JAKARTA



deftones1

Berkat bantuan twitter, akhirnya Deftones, band asal Sacramento jadi juga menggelar konser di Jakarta, Indonesia pada hari Selasa, tanggal 8 Februari 2011. Konser yang dipromotori JAVA Musikindo ini bertempatkan di Tennis Indoor Senayan. Gate sudah dibuka semenjak jam 6 sore. Para pemegang tiket yang rata-rata berpakaian hitam sudah mengantri untuk masuk. Di bagian depan tampak band rap rock, 7 Kurcaci memainkan lagu-lagunya untuk menghibur para penonton yang sedang masuk ke venue.

Deftones membuka set dengan “Birthmark” dari album pertamanya, Adrenaline dan dilanjutkan dengan “Engine No.9” dari album yang sama. Para penonton berteriak histeris, terlihat penonton yang melakukan crowd surfing dibagian depan panggung. Belum sempat memberi jeda untuk bernafas, Deftones langsung memaikan “Be Quiet and Drive” yang disambung dengan “My Own Summer (Shove It)”, hit yang melejitkan mereka tahun 1998 silam. Chino Moreno (vokal) tampak atraktif dipanggung, dia berjalan kebagian kiri dan kanan panggung tapi tetap menjaga kualitas vokalnya sambil beberapa kali loncat. Sayang bassist mereka yang biasanya juga menjadi backing vocal, Chi Cheng masih dalam tahap pemulihan, dia tidak ikut dalam konser ini dan digantikan dengan Sergio Vega, bekas pemain bass dari band post-hardcore, Quicksand. Deftones lalu membawakan “Lhabia” dan “Around The Fur”. Pemain gitar mereka Stephen Carpenter nampak tidak terlalu banyak gerak dipanggung, mungkin dikarenakan faktor berat badan. Sedangkan Frank Delgado, pemain DJ dan synth mereka justru kadang tidak muncul pada lagu-lagu sebelum era White Pony, hal ini dimaklumi mengingat saat itu Frank Delgado masih belum menjadi member tetap di Deftones. Sesekali Chino juga ikut memainkan gitar seperti pada lagu “Digital Bath”, “Minerva”, “Change (In The House Of Flies)” dan lain sebagainya.
deftones2

Mereka baru mulai memainkan materi-materi album barunya Diamond Eyes setelah lagu “Bloody Cape”. “Diamond Eyes”, “CMND/CTRL”, “Royal”, “Sextape”, “Rocket Skates”, “You’ve Seen The Butcher”, dan “Beauty School” dibawakan secara berurutan. Pada lagu “Beauty School”, Chino sempat ada sedikit masalah dengan gitarnya dibagian tengah lagu, tetapi bisa langsung segera diatasi dan tidak merusak keseluruhan lagu. “Hole In The Earth” dan “Kimdracula” dari album Saturday Night Wrist dibawakan berikutnya. Setelah lagu “Passanger”, Chino, Abe, Stephen, Frank, dan Sergio Vega meninggalkan panggung. Penonton berteriak “We Want More”, tak lama Sergio Vega datang dan menampilkan aksi eksperimen dengan bassnya juga laptopnya. Disusul personil-personil lainnya yang naik keatas panggung dan intro “Root” pun terdengar dan disambung dengan lagu penutup “7 words” yang keduanya merupakan single dari album pertama mereka “Adrenaline”.

“SUCK SUCK SUCK SUCK SUCK SUCK SUCK”

Penonton berteriak serentak mengikutin refrain lagu “7 Words”. Suasana didepan panggung makin memanas ketika Chino Moreno turun panggung dan berdiri didepan barricade. Penonton kembali berteriak histeris ketika bagian “shut up you don’t know me, squeal like a pig when you big f**king big f**king head”. Setelah lagu ini mereka pun meninggalkan panggung dan penonton tampak puas meninggalkan venue.

0 komentar: